Jumat, 30 September 2011

Warga Botodayaan Piket di Kuburan

Foto Ilustrasi


(Minggu, 04 September 2011)Kawanan binatang buas diduga jenis harimau berkeliaran di sejumlah wilayah kekeringan Kecamatan Rongkop, Gunungkidul dan menimbulkan keresahan warga. Binatang buas tersebut banyak dipergoki masyarakat di sejumlah tempat termasuk kompleks pemakaman (kuburan).
Akibatnya warga secara bergiliran menjaga lingkungan pemakanan agar binatang pemangsa daging itu tidak mengincar mayat yang telah dimakamkan. “Sudah sekitar satu minggu ini warga terpaksa melakukan giliran menjaga kuburan,” ujar Wasimin dan Ramdiyo warga Desa Botodayaan kepada KRjogja.com Minggu (4/9).
Dari pengalaman beberapa tahun lalu, tambahnya, ketika kekeringan terjadi banyak binatang buas keluar dari dalam goa untuk mencari air dan makanan. Salah satu dari kawanan binatang buas itu akhirnya dipergoki membongkar kuburan baru untuk memangsa mayat.
“Beruntung saat itu berhasil digagalkan dan untuk mencegah peristiwa terulang kita sepakat untuk menjaga makam ini,” kisahnya.
Warga menjaga tempat pemakaman ternyata tidak hanya terjadi di Desa Botodayaan Kecamatan Rongkop. Ngadiran (40) warga Semanu juga menyatakan tiap terjadi musim kekeringan kebiasaan menjaga lokasi pemakaman biasa dilakukan, mengingat sejumlah goa hingga saat ini masih dijadikan hunian diantaranya di Desa Candirejo, Cuwelo, Ngeposari dan sejumlah desa di Kecamatan Rongkop maupun Girisubo.

Salah satu prestasi BKM di Rongkop

Sejak tahun 2010 lalu Desa Semugih Kecamatan Rongkop,Gunungkidul,telah mendapatkan Reward sebesar  Rp.1.000.000.000 dari Kementrian Pekerjaan Umum Jakarta,pasalnya,Desa Semugih pada tahun 2005 lalu berhasil dalam peningkatan ekonomi Produktif yang diberikan oleh BLM(Bantuan Langsung Masyarakat)sebesar Rp 100.000.000 dan sampai saat ini telah berkembang dengan pesat.

Reward yang diberikan oleh Kementrian PU merupakan sebuah Prestasi yang sangat luar biasa dari Desa Semugih,melalui Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan(P2KP)y ang akan dilaksanakan pada 2011 ini dengan 3 agenda yang berupa,BLM(Bantuan Langsung Masyarakat),PLPBK(Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas),dan paket.

Saat ditemui Wartawan dibalai desa,kepala Desa Semugih Sugiyarto S.Pd.yang didampingi oleh Sekretaris TIPP(Tim Inti Perencanaan Pastisifatif)Wasdi Raharja.Sip serta ketua PLPBK Drs.Okto Bagiyo mengatakan,”kami merasa bangga karena tujuan P2KP ini pada Ibukota Kecamatan dan dari Daerah Istimewa Yogyakarta yang mendapat hanya 2 Desa yaitu,Semugih dan Ponjong kebetulan keduanya dari GunungKIdul.

Semenjak tahun 2003 P2KP sudah masuk tepatnya bulan September namun 2 tahun kemudian kami baru mendapatkan dana tepatnya di Tahun 2005 melalui  Program BLM(Bantuan Langsung Masyarakat)tapi karena kami pengembangannya baik akhirnya kami pada tahun 2007 hingga 2009 lewat Program paket dari P2KP kami mendapatklan dana segar sebesar Rp.350.000.000,-yang telah kami plotkan untuk Sarana Prasarana jalan dan Penampungan Air Hujan.

Dan ditahun 2010 lalu kami memang mendapatkan reward dari Kementrian PU melalui Program BKM(Badan Keswadayaan Masyarakat)karena berhasil mengembangkan BLM ditahun 2005 lalu yang keuangannya sendiri dikelola oleh UPK(Unit Pengelola Keuangan)dan sampai sekarang sudah ada pengembangannya.”terang ketiganya

Mereka menambahkan,”untuk dana sebesar  1 m itu untuk Perencanaan Pembangunan dan Infrastrukturnya,contoh,pengelolaan Sumber Daya Air,PAH(Penampungan Air Hujan)Rehabilitasi Embung(Telaga),Reboisasi,peningkatan pengelolaan pertanian serta penataan permukiman.dan semua itu akan dijalankan pada bulan Juli besok,dengan awal pengerjaannya Sanitasi Terpadu,Jambanisasi,dan Kandang Kominal(Kelompok).cetus Ketiganya

Ketua PLPBK Drs.Okto Bagiyo menambahkan, ”Untuk semua baik berjalannya saat ini kami memang membutuhkan bebrapa Tenaga Ahli Pemasaran karena untuk mencari pendanaan yang untuk mencukupi Program ini(PLPBK)."
Sumber berita ada di  link berikut .

Pengumuman dari TNI

Bagi lulusan S1 yang berminat jadi Perwira Karier TNI, silakan link     bberikut....